Bersama, Kita Berantas Mental Korupsi!
Korupsi bukan sekadar masalah hukum, tapi juga penyakit yang bisa menghancurkan kepercayaan, kolaborasi, dan masa depan tim! Melalui team building berbasis Experiential Learning, kita belajar menghadapi dilema etika, membangun transparansi, serta menanamkan nilai kejujuran dan integritas dalam setiap keputusan.
Untuk program team building berbasis Experiential Learning yang bertujuan memberantas mental korupsi, Red Avenue Indonesia merancang aktivitas yang menanamkan nilai integritas, transparansi, kejujuran, dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan serta kerja tim. Berikut 3 (tiga) konsep program yang bisa diterapkan:
1. The Integrity Challenge
Tim akan diberikan serangkaian tantangan yang menguji kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab mereka dalam situasi yang menyerupai dilema etika di dunia kerja.
AKTIVITAS
A. Dilema Keputusan: Setiap tim diberikan skenario bisnis yang mengandung unsur godaan korupsi (misalnya menerima suap, manipulasi laporan keuangan, dll.). Mereka harus mendiskusikan dan membuat keputusan yang paling etis.
B. Role-Playing Ethics: Peserta memerankan peran sebagai pengambil keputusan di sebuah perusahaan dan harus menavigasi skenario kompleks yang menuntut integritas.
C. Transparency Tower: Tim membangun menara dari bahan yang disediakan, tetapi ada “godaan” seperti opsi shortcut yang tidak etis. Tim yang berhasil tanpa melanggar aturan mendapatkan poin lebih tinggi.
MANFAAT
- Meningkatkan kesadaran akan dampak dari keputusan tidak etis.
- Melatih pengambilan keputusan berbasis nilai.
- Memperkuat budaya transparansi dalam tim.
2. Forensic Detective: Corruption Case
Tim bekerja sebagai detektif forensik yang menyelidiki kasus korupsi dengan mengumpulkan petunjuk dan bukti.
AKTIFITAS
A. Peserta dibagi dalam kelompok dan diberi akses ke bukti-bukti kasus korupsi fiktif seperti dokumen, rekaman, dan transaksi keuangan.
B. Mereka harus mengidentifikasi praktik korupsi yang terjadi, menemukan pelaku, dan merekomendasikan langkah-langkah pencegahan.
C. Tim dengan analisis terbaik akan memenangkan misi.
MANFAAT
- Mengajarkan peserta cara mengidentifikasi tanda-tanda korupsi.
- Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan investigatif.
- Menanamkan pemahaman tentang dampak buruk korupsi.
3. The Trust Economy (Simulasi Ekonomi Berbasis Kejujuran)
Tim akan menjalankan bisnis dalam simulasi ekonomi yang mengutamakan kepercayaan dan integritas.
AKTIFITAS
A. Setiap tim mendapatkan sumber daya awal dan harus bernegosiasi, berinvestasi, serta membangun kerja sama dengan tim lain.
B. Ada tantangan di mana mereka bisa memilih jalan pintas (misalnya praktik korupsi) yang memberikan keuntungan sementara tetapi berisiko tinggi.
C. Tim yang tetap bertahan dengan prinsip kejujuran akan mendapatkan keuntungan jangka panjang.
MANFAAT
- Mengajarkan pentingnya kepercayaan dalam bisnis.
- Membangun budaya anti-korupsi di lingkungan kerja.
- Menunjukkan bahwa integritas membawa manfaat jangka panjang.
Mengapa Experiential Learning Efektif untuk Pemberantasan Mental Korupsi?
- Pembelajaran Melalui Pengalaman : Peserta tidak hanya diberi teori, tetapi juga mengalami langsung dilema etika dan melihat konsekuensinya.
- Simulasi Situasi Nyata : Program dibuat agar mencerminkan kondisi kerja yang sebenarnya, sehingga lebih relevan.
- Refleksi dan Evaluasi : Setelah aktivitas, peserta berdiskusi tentang pelajaran yang didapat, memperkuat pemahaman mereka terhadap pentingnya integritas.






